Kamis, 01 Oktober 2020

PERTUMBUHAN PENDUDUK

 

MODUL PEMBELAJARAN 7

Assalammualaikum,wr,wb

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Memahami Konsep ruang ( lokasi, distibusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis plora ,dan fauna) dan interaksi Antar ruang di indonesia serta pengaruhnya terhadap Kehidupan manusia dalam Aspek ekonomi, sosial, budaya dan Pendidikan

 4.1 Menjelaskan Kosep ruang (lokasi, distribusi, potensial, iklim, bentuk muka bumi, geologois, flora, fauna dan interaksi antar ruang di indonesia) serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia indonesia dalam aspek ekonomi, sosial budaya dan pendidikan

.

Tujuan Pembelajaran

    Setelah Kegiatan belajar mengajar usai diharapkan kamu dapat:

1)      Memahami persebaran penduduk

2)      Memahami Komposisi Penduduk

3)      Menganalisis Piramida penduduk

4)      Memahami dampak peserbaran penduduk

 

Petunjuk penggunaan

1.       Bacalah dengan seksama tiap materi.

2.       Bukalah link dalam materi pengayaan untuk menambah wawasan kamu

3.       Kerjakan latihan soal

4.       Tanyakan kepada bapak/ibu guru apabila terdapat kalimat yang belum kamu pahami

 

MATERI PEMBELAJARAN

 

PERTUMBUHAN PENDUDUK

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN KEMARITIMAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

Selamat pagi. Bagaimana kabar kalian pagi ini.

Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walafiat.

 

DINAMIKA PENDUDUK

PETA KONSEP

Jumlah penduduk

Amati Data

Dampak persebaran penduduk

Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk

Komposisi Penduduk

Piramida penduduk

Persebaran Penduduk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang dinamika penduduk Indonesia  perhatikan beberapa gambar berikut ini !

 

 

 

 

Sumber :https://tumoutounews.com/2017/09/11/penduduk-indonesia-terpusat-di-jawa-sumatera/

 

 

 

 

 

Sumber https://tumoutounews.com/2018/05/10/jumlah-penduduk-indonesia-tahun-2018/

MATERI REGULER

Apa yang kamu fikirkan berdasarkan data tersebut !

 

 

 

 

 

 


DINAMIKA KEPENDUDUKAN

Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi sumber daya manusia yang sangatbesar. Jumlahpenduduk yang tinggaldi Indonesiamencapai256 juta jiwa (Worl Population Data Sheet/WPDS, 2015). Jumlah penduduk tersebutmerupakanhasildaridinamikapenduduk.Dinamikapendudukadalah perubahan jumlah penduduk padasuatu wilayah yang disebabkan olehtiga faktor yaitu, kelahiran (nartalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan (migrasi)

v Konsep Kependudukan

Dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dunia menyebabkan jumlah penduduk menigkat dengan cepat dan dibeberapa bagian dunia telah terjadikemiskinan dan kekurangan pangan. Sehingga muncul beberapa kelompok aliran/teori tentang kependudukan, yaitu :

A.    Aliran Malthusian (Thomas Robert Malthus)

Robert Malthus ini mengemukakan beberapa pendapat tentang kependudukan, yaitu :

1)    Penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan akan berkembang biak dengan sangat cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi.

2)    Manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan makanan jauh lebih lambat (deret hitung) dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (deret ukur)

B.     Aliran Neo Malthusian (Garreth Hardin Dan Paul Ehrlich)

Pada abad 19–20, Teori Malthus kembali diperdebatkan, muncul kelompok aliran Neo Malthusian yang menyokong teori Malthus. Namun, menurut aliran Neo Malthus, mengurangi jumlah penduduk tidak hanya dengan moral restrain saja, tapi lebih ditekankan pada Preventive check. Misalnya penggunaan alat kontrasepsi untuk mengurangi kelahiran. Aliran Neomalthusian memiliki kesamaan konsep dasar dengan Malthusian yaitu percaya bahwa pertumbuhan penduduk pasti akan terjadi dan berdampak negatif pada manusia walaupun  tidak secara persis setuju dengan argumen argumen aliran Malhusian, beberapa argumen Malthus dianggap tidak rasional oleh karena itu aliran ini lebih ekstrim dalam  melakukan tindakan tindakan untuk mengurangi jumlah penduduk, misalnya: aborsi, legalitas homoseksual, hukuman mati.

 

v Sumber Data Kependudukan

A.    Sensus Penduduk

Ø  Data sensus yang dikumpulkan meliputi karakteristik demografi, ketenagakerjaan, dan sosial budaya. Karakteristik demografi yang dikumpulkan adalah mengenai kelahiran, kematian, dan migrasi, serta riwayat kelahiran dan kematian anak dari wanita pernah kawin. Data yang dihimpun pada bidang ketenagakerjaan mencakup lapangan usaha, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan. Sedangkan data sosial budaya mencakup tingkat pendidikan, kondisi tempat tinggal, dan kegiatan penduduk lanjut usia (lansia).

Ø  Data-data yang diperoleh dari sensus tersebut digunakan untuk perencanaan pembangunan di berbagai bidang. Hal tersebut sangat berperan penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan, baik di bidang kependudukan, sosial budaya, dan ketenagakerjaan.

Ø  Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus dibedakan menjadi:

1.     De facto,

Sensus de facto yaitu cara menghitung jumlah penduduk terhadap warga yang ditemukan pada saat pencacahan berlangsung, walaupun orang tersebut bukan warga asli pada wilayah yang sedang diadakan sensus.

 

 

2.     De jure,

Sensus de jure dilakukan dengan cara melakukan penghitungan terhadap warga penduduk asli dari daerah yang sedang dilakukan sensus. Jadi, andaikataditemukan orang yang bukan asli penduduk di sana pada saat sensus, maka tidak dimasukkan dalam penghitungan. Untuk membedakan antara penduduk asli dan bukan asli ialah dari kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK).

Ø  Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan menjadi:

1.      Metode Canvasser,

yaitu pelaksanaan sensus di mana petugas mendatangi tempat tinggal penduduk dan mengisi daftar pertanyaan. Keunggulan metode ini, data yang diperoleh lebih terjamin kelengkapannya dan penduduk sulit untuk memalsukan data. Sedangkan kekurangannya adalah waktu yang diperlukan lebih lama karena jumlah petugas yang terbatas dan wilayah yang luas.

2.     Metode Householder,

yaitu pelaksanaan sensus di mana pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri. Kelebihan cara ini adalah waktu yang diperlukan lebih cepat karena petugas tidak harus mendata satu per satu penduduk. Daftar pertanyaandapat dikirimkan atau dititipkan pada aparat desa. Sedangkan kekurangannya adalah data yang diperoleh kurang terjamin kebenarannya karena ada kemungkinan penduduk tidak mengisi data sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Ø  Tujuan sensus penduduk

Tujuan sensus penduduk antara lain sebagai berikut:

1.     Mengetahui perubahan penduduk dari waktu ke waktu dalam suatu periode.

2.     Mengetahui jumlah, sebaran, dan kepadatan penduduk pada setiap wilayah.

3.     Mengetahui berbagai informasi tentang kependudukan, seperti angka kelahiran, kematian, migrasi, dan berbagai faktor yang me mengaruhinya.

4.     Sebagai sumber data dalam perencanaan dan penentuan kebijakan pembangunan nasional.

 

B.    Survey Penduduk

Survei adalah salah satu metode menjaring data penduduk dalam beberapa peristiwa demografi atau ekonomi dengan tidak menghitung seluruh responden yang ada di suatu negara, melainkan dengan cara penarikan sampel (contoh daerah) sebagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara tersebut. Sudah barang tentu sebelum menetapkan kawasan sampel itu, ditentukan dulu kriteria apa saja yang bisa dijadikan syarat suatu wilayah bisa ditetapkan sebagai kawasan sampel survei. Setelah ditetapkan sebagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara tersebut, baru dilakukan penghitungan terhadap seluruh responden yang ada di kawasan sampel survei itu. Proses penjaringan data tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan survei.

 

 

 

C.    Registrasi Penduduk

Registrasi penduduk merupakan kumpulan berbagai keterangan dari kejadian penting yang dialami oleh manusia, seperti data perkawinan, perceraian, perpindahan penduduk, dan kejadian-kejadian penting lainnya yang tertulis. Semua catatan itu pada akhirnya dikumpulkan dan dipergunakan sebagai sumber data resmi dalam penghitungan semua peristiwa demografi. Registrasi penduduk didasarkan pada keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1977, ditujukan untuk membangun sistem pencatatan yang berlaku menyeluruh dan seragam di wilayah Indonesia.

Cakupan data yang diperoleh pada registrasi penduduk sangat bergantung pada kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian vital yang terjadi dalam keluarga. Di negara-negara maju, pengumpulan data melalui registrasi umumnya tidak menemui masalah danhambatan. Sebaliknya di negara-negara berkembang seperti Indonesia, umumnya data yang dicakup masih kurang lengkap karena banyak peristiwa yang tidak dilaporkan dan data kurang rinci sehingga kurang memadai untuk berbagai analisis kependudukan.

 

v Jumlah Penduduk

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan data kependudukan tahun 2017 Indonesia menempati urutan ke empat di dunia setelah Cina, India dan Amerika serikat.

 

 

 

 

Sumber http://tumoutounews.com/2017/08/25/download-jumlah-penduduk-

Jumlah penduduk yang besar ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi bias menjadi keuntungan bagi Negara Indonesia dengan jumlah penduduk usia produktif yang melimpah. Namun disisi lain bias menjadi kerugian bila jumlah penduduk yang besar itu memiliki kualitas yang rendah, dilihat dari pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.

 

v Persebaran Penduduk

Ø Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu  wilayah  atau  negara,  apakah  penduduk  tersebut  tersebar  merata atau tidak. Persebaran penduduk dapat dikenali dari kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk merupakan indikator adanya perbedaan sumber daya yang dimilikisuatu wilayah.  Wilayah yang memiliki sumber daya yang lebih baik, baik sumber daya fisik maupun manusianya, akan cenderung dipadati penduduk. Kepadatan penduduk juga memberikan informasi kepada pemerintah tentang pemerataan pembangunan. Wilayah yang penduduknya jarang menunjukkan pembangunan belum merata ke berbagai wilayah.

 

 

 

 

 

 

 


Sumber : sensus penduduk 2010

Ø Beberapa daerah di Indonesia penduduknya masih sangat sedikit, atau masih kekurangan jumlah penduduk (underpopulation). Contohnya di Papua, kepadatan penduduk rata-rata hanya 4 jiwa per kilometer persegi. Sementara pulau Jawa kepadatan penduduknya mencapai 945 jiwa per kilometer persegi. Pulau Jawa dan Madura dengan luas 132 ribu km² berpenduduk 137 juta jiwa pada tahun 2010. Pulau lain diIndonesia, dengan luas berkali lipat dari pulau Jawa jika seluruh penduduknya dijumlahkan tidak dapat mencapai jumlah penduduk yang tinggal di Pulau Jawa.

Ø Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata merupakan sebuah permasalahan tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan. Karena itu perlu dilakukan upaya pemerataan penduduk yang seimbang, sehingga seluruh potensi  bangsa  Indonesia  dapat  dikembangkan  optimal.

Ø Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:

1.     Faktor Fisiografis

2.     Faktor Biologis

3.     Faktor Kebudayaan dan Teknologi

Ø Kegunaan mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah adalah :

1.     Untuk mengetahui persebaran penduduk suatau wilayah

2.     Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum yang bersifat memonitor

3.     Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya.

4.     Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan, dimana budaya timbul pada penduduk yang padat dan penduduk makin padat budaya makin tinggi .

Ø Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi eksploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman.Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah:terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan, berkurangterjadi kekeringan, tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosiDaya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama.

Ø Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggidibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawadapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau dapat berakibat pada terjadinya tekanan-tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah tersebutdalam mendukung kehidupan.

 

Ø Faktor penyebab persebaran penduduk yang tidak merata antara lain:

1.     Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.

2.     Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal

3.     Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar

4.     Sumber air

5.     Perhubungan atau transportasi

Ø Dampak Persebaran Peduduk Yang Tidak Merata

Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas.

Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:

1.     Munculnya permukiman liar

2.     Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.

3.     Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.

4.     Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.

 

 

v Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dikaji atau dipelajari karena berbagai alasan, antara lain setiap penduduk pasti memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula.

v Piramida Penduduk

Struktur penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin dinamakan piramida penduduk. Piramida penduduk pada umumnya disajikan dalam bentuk grafik batang yang meng gambarkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pada setiap kelompok usia tertentu. Rentang interval umur yang umumnya digunakan adalah lima tahun (usia 0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44, 45-49, 50-54, 55-59, 60-64, 65-69, 70-74, 75 tahun lebih).

Berdasarkan kecenderungan bentuknya, komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1.     Komposisi penduduk muda (Ekspansif),

dengan bentuk piramida penduduk menyerupai kerucut. Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut:

a.     Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.

b.     Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.

c.     Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.

d.     Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.

2.     Komposisi penduduk dewasa (Stasioner),

dengan bentuk piramida penduduk menyerupai batu nisan. Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut:

a.     Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.

b.     Tingkat kelahiran umumnya tidak tinggi, demikian pula  angka kematian relatif lebih rendah.

c.     Pertumbuhan penduduk kecil.

d.     Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.

3.     Komposisi penduduk tua (Konstruktif),

dengan bentuk piramida penduduk menyerupai guci terbalik. Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut:

a.     Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat kecil.

b.     Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.

c.     Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.

d.     Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.

e.     Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.

f.      Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.

v Rasio Jenis Kelamin (sex ratio)

Sex ratio menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan. Adanya perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan  jumlah penduduk wanita dapat digunakan untuk memperkirakan atau  memprediksi keadaan jumlah penduduk di masa datang. Kemungkinan terjadinya ledakan penduduk akan lebih besar, kalau jumlah penduduk wanita lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.

v Angka Beban Ketergantungan(dependency ratio)

Menurut Pof. H.R. Bintarto rasio ketergantungan (dependency ratio) atau angka beban ketergantungan adalah suatu angka yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia nonpoduktif. Usia produktif adalah usia penduduk antara 15 tahun sampai 59 tahun. Disebut produktif karena pada usia ini diperkirakan orang ada pada rentang usia masih bisa bekerja, baik di sektor swasta maupun sebagai Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan usia tidak produktif adalah usia penduduk yang ada di rentang 60 tahun keatas. Pertimbangannya, bahwa pada usia ini penduduk dipandang sudah tidak produktif lagi bekerja atau tidak diperkenankan lagi bekerja, baik di sektor swasta ataupun sebagai pegawai negeri.

Angka ketergantungan dapat memberikan informasi kepada kita berapa besar setiap orang yang sudah bekerja menanggung beban orang yang belum atau tidak bekerja. Dengan melihat angka atau indeks dari beban tanggungan ini, kita bisa melihat seberapa besar kemakmuran yang dimiliki oleh suatu negara atau wilayah.

 

Bagaimana kondisi persebaran penduduk di wilayahmu !

MATERI PENGAYAAN

 

 

 

 

 


Carilah informasi di surat kabar atau di media elektronik mengenai factor yang mempengaruhi persebaran penduduk di wilayahmu dampak persebaran penduduk terhadap kehidupan masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggalmu !

 

Evaluasi

 


1.       Jelaskan pengertian dinamikapenduduk!

2.       Jelaskan faktor yangmempengaruhi persebaran penduduk tidak merata!

3.       Jelaskan dampak persebaran penduduk yang tidak merata !

4.       Jelaskan pengertian komposisi penduduk!

Daftar Rujukan

 

 


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Kementrian dan Pendidikan dan Kebudayaan

Badan Pusat Statistik. 2010.Hasil Sensus Penduduk Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik: Republik Indonesia

http://bumiindonesiapertiwi.blogspot.com/2013/07/permasalahan-kependudukan-di-indonesia_3.html

https://zaka4share.wordpress.com/2014/10/21/persebaran-penduduk-di-indonesia/

http://sabangsampaimeraoke.wordpress.com/masalah-kependudukan-dan-solusinya/

https//ringkasan buku geografi.blogspot.com/2016/kualitas penduduk Indonesia .html

http://caramengatasimasalahh.blogspot.com/2013/12/cara-mengatasi-masalah-persebaran.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MODUL PEMBELAJARAN 13

  MODUL PEMBELAJARAN 13 INTERAKSI SOSIAL POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN KEMARITIMAN     ...